18 Maret 2009

Sensasi Syekh Puji

Anda pasti sudah tau siapa sosok di bawah ini








Yah,syekh puji.Sosok syekh yang belakangan banyak di bacarakan orang dan gempar di media. Karena sikapnya yang sudah menikahi gadis yang usianya masih belasan tahun ( dan berbading jauh usianya dengan syekh puji sendiri ).

Kemudian kak seto pun hadir di tengah-tengah kehidupan mereka untuk, mencoba mencari jalan terbaik bagi keduanya. Berhasil kah usaha kak seto?.
Ternyata usaha kak seto untuk mencari jalan terbaik bagi keduanya berhasil, dan ulfa pun ( istri syekh puji ) berhasil di kembalikan ke orang tuanya dan menunggu waktu sampai benar-benar umurnya sudah mencukupi untuk usia pernikahan ( menurut hukum di negeri ini ).

Tapi tidak hanya disitu saja, setelah berita ini tersebar aparat hukum pun ikut mengambil
langkah untuk memproses syekh puji. Setelah memenuhi panggilan untuk datang diperiksa
, entah memang sengaja keinginan syekh puji atau bagaimana. Syekh puji kembali membuat
suatu sensasi baru.

Syekh puji datang untuk memenuhi panggilan untuk diperiksa, dengan perjalanannya yang bisa dibilang mengundang banyak mata untuk menyaksikan perjalanannya.

Syekh npuji datang bersama rombongan body guardnya yang memakai pakaian loreng dengan baret merah.Yang sebenarnya banyak masyarakat bertanya-tanya "apakah bodyguard itu benar-benar berpengalaman dalam bidang militer dan sejenisnya atau hanya masyarakat di sekitar lingkungan syekh puji , yang kemudian dibayar mahal untuk berlagak seolah pasukan militer yang syekh puji punya untuk melindunginya?"

Selain banyak orang-orang yang bertanya-tanya, mungkin tidak sedikit pula yang merasa gregetan. Karena tingkah laku syekh puji yang besar kepala. Maaf kalau saya berkata salah, tapi terlihat lucu dengan gelar sebagai syekh ( yang seharusnya tahu mana yang layak dan tidak layak ), tetapi perjalanan syekh puji untuk datang diperiksa oleh kepolisian dengan menggunakan mobil mewah barunya yang berwarna merah. Dan yang lebih konyol lagi, dia memakai kaca mata merah, sambil berdiri di mobilnya dan tersenyum sendiri bahkan ketawa-ketawa.

Setelah itu, dia tidak berhenti mencari sensasi baru sebagai syekh yang bisa dibilang cukup kaya. Dia menyediakan dana, dan bahkan membuat penjaranya sendiri di dekat kediamannya, yang menandakan penjara untuk orang-orang yang berpoligami. Dengan pura-pura menjadi sosok yang ditangkap, syekh pun masuk dan ketawa-ketawa yang tidak jelas maksudnya untuk kesekian kalinya.

Akhirnya, pada hari ini. Yaitu hari kamis, tanggal 19 maret 2009. Pagi tadi saya mendengar kalau syekh puji sudah dijebloskan ke penjara, dan sebelumnya dia meminta maaf terlebih dahulu kepada semua pihak yang dia pikir telah dirugikan oleh semua tingkah lakunya yang dibuat selama ini. Mungkin ini akhir dari kesombongannya selama ini, yang bisa dibilang cukup membuat sebagian besar masyarakat heran dibuatnya.



Atau akan ada lagi kelanjutan kisah dari syekh puji yang penuh sensasi?.
Tidak ada satu orang pun yang tahu,apa yang akan terjadi berikutnya. Namun, sekiranya sepenggal kisah dari syekh puji di atas dapat kita ambil hikmah dan buang semua hal-hal yang buruk.

Bahwa kita sebagai manusia, mau sebanyak apapun kekayaan yang kita punya...kita tidak layak untuk besar kepala, karena itu semua hanya titipan untuk menguji iman seseorang yang bersifat sementara di dunia yang fana ini.

12 Maret 2009

Yakin Pemilu 2009 Bisa Membawa Perubahan

Pemilu 2009 sebentar lagi akan datang,
Sudah banyak caleg - caleg yang dengan berani dan bangganya memajangkan foto mereka yang sedang tersenyum dalam bentuk poster, spanduk, baliho atau yang lainnya.

Bahkan dengan detailpun mereka berani mengeluarkan statement seperti kontrak politik lah,
perbaikan ini itu, di bidang ini bidang itu dsb. Sebenarnya sih its ok no problem mereka ber-
buat seperti itu juga. Toh, mereka punya hak. Tapi kenapa sih, mesti pakai tempat-tempat
umum untuk menempelkan selembar kertas yang jumlahnya bisa mencapai ratusan atau
bahkan lebih di seluruh pelosok indonesia. Katanya mau mengadakan perubahan tetapi kok
cara promosinya sama aja yah seperti tahun tahun sebelumnya. Yang pada intinya cuma bikin
Tembok dan pemandangan di sekitar kita jadi agak kurang menyenangkan.

Dari sekian banyak penduduk indonesia, saya yakin maih banyak yang masih belum yakin akan memilih siapa dan siapa di pemilu nanti. yah,walaupun ada yang berkedok yakin tetapi sebenarnya mereka belum yakin ( the key is money ). Maaf..maaf loh,bukannya saya menyebutkan semuanya tapi cuma beberapa saja.Yang yakin akan memilih siapa, hanya karena uang di pemilu nanti.


Siapapun yang akan menjabat nanti, banyak harapan dari rakyat indonesia untuk adanya suatu perubahan yang betul-betul berbeda dari tahun-tahun yang sebelumnya

28 Februari 2009

Kemiskinan



Apa yang anda bayangkan ketika melihat gambar di atas?. Ya,gambar seorang anak kecil yang berdiri di antara tumpukan sampah, yang bau dan menjijikan. Mungkin, anda akan merasa kasihan
dengan pemandangan di atas. Tetapi,apakah rasa kasihan saja cukup, untuk mengatasi masalah tersebut?.
Coba lihat, beberapa gambar berikut :

Rumah mewah yang terlihat disamping mungkin hanya satu dari beberapa rumah mewah, yang sekarang banyak berdiri di setiap kota khususnya jakarta. Yah, rumah dengan fasilitas kolam renang, halaman luas, bertingkat dan fasilitas lainnya yang bisa dibilang cukup WAH.



Banyaknya jumlah mobil yang terlihat di sepanjang jalan setiap menitnya, menunjukkan bahwa sudah banyak diluar sana yang mempunyai kelebihan harta benda. Setidaknya dapat dikatakan demikian, tapi apakah mereka sadar atau tidak sadar. Bahwa masih banyak orang-orang diluar sana, yang masih membutuhkan bantuan. Setidaknya jumlah mereka pun, tidak kalah banyaknya dengan jumlah masyarakat yang mampu.


Betapa banyaknya keluarga-keluarga miskin di luar sana, yang hanya tidur beratapkan langit, makan seadanya, menggunakan air yang kurang layak dan masih banyak hal-hal yang memilukan hati lainnya. Tapi, mengapa masih terlihat kurangnya kepedulian kita untuk saling membantu. Setidaknya jika 10% saja penghasilan setiap orang mampu, disisihkan untuk mereka. Maka sudah berapa banyak rupiah yang kita keluarkan untuk menolong mereka?!.

Atau lebih baik lagi jika bisa lebih dari 10% di sisihkan.Namun yang terpenting adalah keikhlasan seseorang untuk membantu,bukan hanya dari jumlah materi yang disumbangkan. Marilah mulai sekarang, kita berubah untuk lebih bisa memperhatikan dan membantu saudara-saudara kita yang kekurangan di luar sana.

Karena,sesungguhnya kepedulian kita akan bisa membantu membangkitkan dan mensejahterakan bangsa di negeri tercinta ini.



Ingat hanya gambar diatas lah,yang dapat menggambarkan seseorang yang tidak peduli dengan saudara sebangsanya yang sedang kesusahan.

25 Februari 2009

Omakase


uang seribu vs seratus ribu

Rp.1000 VS Rp.100,000


Konon, uang seribu dan seratus ribu memiliki asal-usul yang sama tapi mengalami nasib yang berbeda.

Keduanya sama-sama dicetak di PERURI
dengan bahan dan alat-alat yang oke.
Pertama kali keluar dari PERURI, uang seribu dan seratus ribu sama-sama bagus, berkilau, bersih, harum dan menarik.. Namun tiga bulan setelah keluar dari PERURI, uang seribu dan seratus ribu bertemu kembali di dompet seseorang dalam kondisi yang berbeda.

Uang
seratus ribu berkata pada uang seribu :"Ya, ampiiiuunnnn. ........... darimana saja kamu, kawan?
Baru tiga bulan kita berpisah, koq kamu udah
lusuh banget? Kumal, kotor, lecet dan...... bau! Padahal waktu kita
sama-sama keluar dari PERURI, kita sama-sama keren kan ..... Ada apa
denganmu?"

Uang seribu menatap uang seratus ribu yang masih keren dengan perasaan nelangsa. Sambil mengenang perjalanannya, uang seribu berkata :

"Ya, beginilah nasibku , kawan. Sejak kita keluar dari PERURI, hanya tiga hari saya berada di dompet yang bersih dan bagus.

Hari berikutnya saya sudah pindah ke dompet tukang sayur yang kumal. Dari dompet tukang sayur, saya beralih ke kantong plastik tukang ayam. Plastiknya basah, penuh dengan darah dan taik ayam.

Besoknya lagi, aku dilempar ke plastik seorang pengamen, dari pengamen sebentar aku nyaman di laci tukang warteg. Dari laci tukang warteg saya berpindah ke kantong tukang nasi uduk, dari sana saya hijrah ke 'baluang' (pren : tau kan baluang...?) Inang-inang.

Begitulah perjalananku dari hari ke hari. Itu makanya saya bau, kumal, lusuh, karena sering dilipat-lipat, digulung-gulung, diremas-remas. ......."

Uang seratus ribu mendengarkan dengan prihatin.: "Wah, sedih sekali perjalananmu, kawan! Berbeda sekali dengan pengalamanku.

Kalau aku ya, sejak kita keluar dari PERURI itu, aku disimpan di dompet kulit yang bagus dan harum. Setelah itu aku pindah ke dompet seorang wanita cantik. Hmmm... dompetnya harum sekali.

Setelah dari sana , aku lalu berpindah-pindah, kadang-kadang aku ada di hotel berbintang 5, masuk ke restoran mewah, ke showroom mobil
mewah
, di tempat arisan Ibu-ibu pejabat, dan di tas selebritis. Pokoknya aku selalu berada di
tempat yang bagus.

Jarang deh aku di tempat yang kamu ceritakan itu. Dan...... aku jarang lho ketemu sama teman-temanmu. " Uang seribu terdiam sejenak. Dia menarik nafas lega, katanya : "Ya. Nasib kita memang berbeda. Kamu selalu berada di tempat yang nyaman.

Tapi ada satu hal yang selalu membuat saya senang dan bangga daripada kamu!" "Apa itu?" uang seratus ribu penasaran. "Aku sering bertemu teman-temanku di kotak-kotak amal di mesjid atau di tempat-tempat ibadah lain. Hampir setiap minggu aku mampir di tempat-tempat itu. Jarang banget tuh aku melihat kamu disana....."